Bisa Untung Dengan Modal Minim, Ini Pemahaman Awal Cara Menjadi Dropship di Shopee

By

Di balik maraknya promosi besar-besaran yang diserukan oleh Shopee, rupanya usia Shopee terbilang masih cukup muda jika dibandingkan dengan market place online Indonesia lainnya seperti Tokopedia dan Bukalapak.

Meskipun demikian, Shopee yang menawarkan berbagai macam promo yang menarik tentu menggugah banyak penjual konvensional untuk berpindah ke Shopee.

Tak hanya itu, beberapa orang di antaranya berminat untuk melakukan dropship di Shopee dan mempertanyakan bagaimana cara menjadi dropship di Shopee. Ya, mungkin Anda salah satunya.

Perlu diketahui bahwa istilah dropship dan dropshipper memiliki makna yang berbeda.

Sederhananya, dropship merupakan suatu model bisnis dimana Anda hanya perlu meneruskan pesanan pelanggan ke supplier atau pedagang grosir, dan mereka akan mengirim produk atau pesanan Anda langsung ke pelanggan Anda.

Sementara itu, dropshipper adalah pelaku dari bisnis dropship. Dalam kata lain, dropship merupakan kegiatannya dan dropshipper adalah pelaku dari kegiatan dropship.

Berikut ini beberapa pemahaman cara menjadi dropship di Shopee (dropshipper). Pastikan Anda memahami daftar berikut ini, ya!

1. Pastikan kecocokan bisnis dropship yang dibangun

Cara Menjadi Dropship di Shopee
Sumber gambar: A Conscious Rethink

Tentu, setiap orang memiliki karakteristik dan cara berbisnisnya masing-masing. Tak terkecuali untuk bisnis dropship, sebelum Anda memulai menjalankan bisnis cara menjadi dropship di Shopee (dropshipper), Anda harus memahami apakah Anda cocok untuk bisnis dropship ini.

Dropship adalah model bisnis yang bagus untuk:

  • First timer (Orang yang pertama kali memulai berjualan)

Orang yang termasuk dalam kategori ini merupakan orang yang pertama kali memulai berjualan, belum pernah menjalankan toko online sebelumnya, tetapi ingin mencobanya. 

Menjadi dropshipper merupakan cara investasi minim risiko dan mudah untuk menjual produk secara online.

  • Market testing (Penguhi pasar untuk produk baru)

Orang yang termasuk dalam kategori ini merupakan orang yang ingin menguji pasar untuk produk baru. 

Dalam hal ini, orang tersebut sudah memiliki toko di suatu market place (Shopee, dan lain-lain), namun ingin menguji produk baru untuk melihat seberapa baik kinerjanya sebelum berkomitmen untuk membeli inventaris.

  • Less investation (Investasi Minim)

Orang yang termasuk dalam kategori ini merupakan orang yang ingin menambah produk tanpa banyak investasi modal. 

Apabila Anda termasuk dalam kategori ini, Anda dapat menambahkan beberapa pemasok pengiriman untuk bisnis dropship Anda melalui penambahan ke lineup Anda untuk meningkatkan penawaran produk yang Anda jual.

  • Less inventory (Persediaan minim)

Orang yang termasuk dalam kategori ini merupakan orang yang ingin menjual ribuan barang yang berbeda tanpa repot menyimpannya.

2. Bisnis dropship kurang cocok untuk siapa?

Sumber gambar: Medium

Anda termasuk ke dalam kategori-kategori yang telah disebutkan di poin nomor 1? Bagus!

Namun, tetap perhatikan poin nomor 2, ya! Tidak semua orang yang sesuai di poin nomor 1 ternyata sesuai dengan poin nomor 2 dalam cara menjadi dropship di Shopee (dropshipper). Oleh sebab itu, pastikan sebelum Anda ingin memulai bisnis dropship di Shopee.

Tentu, terdapat karakteristik-karakteristik orang yang kurang cocok untuk bisnis dropship. Berikut kategori-kategorinya:

  • Brand growth (Pertumbuhan merek)

Orang yang termasuk dalam kategori ini merupakan orang yang ingin menumbuhkan merek mereka ke tingkat berikutnya.

Hal tersebut karena profit yang cukup rendah dan Anda memiliki control yang terbatas terhadap merek yang Anda jual. Jika Anda ingin mengembangkan merek Anda, akan lebih apabila Anda menjualnya secara langsung sebagai produsen/seller, bukan dropshipper.

  • Margin-focused (Fokus pada keuntungan)

Orang yang termasuk dalam kategori ini merupakan orang yang menginginkan margin terbaik secara mutlak.

Bisnis dropship memiliki risiko yang rendah. Hal tersebut tentu diimbangi dengan margin yang tak terlalu tinggi dan tak menentu. Oleh sebab itu, apabila Anda menginginkan pendapatan yang tetap, mungkin bisnis dropship kurang cocok untuk Anda.

  • Non-competitive (Kurang kompetitif)

Orang yang termasuk dalam kategori ini merupakan orang yang tidak ingin bersaing dengan pemasok mereka.

Meskipun tidak selalu demikian, beberapa pemasok yang menurunkan harga menjual langsung kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan ekstra. Tentu saja, Anda harus berkreasi untuk bersaing dengan seseorang yang memiliki biaya lebih rendah dari Anda.

3. Pahami risiko jualan online dengan sistem dropship di Shopee

Cara Menjadi Dropship di Shopee
Sumber gambar: Project Manager

Cek! Apabila Anda sudah sampai di poin 3 ini, maka Anda tentu telah sesuai dengan poin nomor 1 dan 2 di atas, kan?

Nah, sebelum melangkah lebih jauh, Anda juga harus mengetahui beberapa risiko dalam menjalankan cara menjadi dropship di Shopee (dropshipper) ini.

  • Indirect control (Kontrol tidak langsung)

Dengan sistem dropship, tentu Anda tidak dapat mengontrol kualitas produk secara langsung.

Anda hanya perlu mempromosikan produk saja dan sama sekali tidak perlu memikirkan mengenai stok produk, packing produk, dan juga pengiriman produk kepada konsumen.

Namun, risikonya jelas Anda tidak mengetahui dengan pasti bagaimana kualitas produk yang dikirimkan kepada konsumen Anda.

  • Unexpected loss (Kerugian yang tak terduga)

Bisnis dropship di Shopee dapat pula menyebabkan kerugian, terutama jika konsumen membatalkan pembelian setelah Anda transfer pembayaran ke supplier.

Perlu Anda ketahui, setiap konsumen di Shopee masih berhak membatalkan pembeliannya selama Anda belum menginput nomor resi pengiriman produk yang dibeli oleh konsumen.

Tentu, hal ini cukup berpotensi menimbulkan kerugian bagi Anda. Anda bisa jadi sama sekali tidak akan mendapatkan pembayaran apapun jika konsumen membatalkan pembeliannya di Shopee.

4. Pahami Proses di Shopee

Sumber gambar: Google User Content

Sudah siap dengan segala risikonya? Oke!

Cara ini merupakan langkah yang terpenting. Tentu saja, memiliki akun di Shopee. Jika Anda belum membuat dan memiliki akun di Shopee, Anda tidak akan bisa membeli sesuatu sampai Anda benar-benar membuat akun Anda.

Eits, perjalanan Anda tak hanya berhenti di situ.

Anda harus menjadikan toko online Anda memiliki reputasi yang baik. Dengan memiliki toko di Shopee, Anda bertanggung jawab untuk menerima dan memproses pembelian pelanggan.

Pantau dan patuhi pula semua persyaratan sesuai dengan kebijakan yang berlaku di Shopee, ya!

5. Supplier dan Modal

Cara Menjadi Dropship di Shopee
Sumber gambar: Digination

Selanjutnya yang perlu Anda persiapkan dalam cara menjadi dropship di Shopee (dropshipper) adalah mencari supplier dari produk yang hendak Anda jual.

Terdapat banyak cara untuk mencari supplier produk yang menerima sistem dropship, seperti melihat referensi dari market place lain, seperti Tokopedia dan Bukalapak.

Selain itu, meskipun modal dalam cara menjadi dropship di Shopee (dropshipper) ini terbilang sedikit, bukan berarti Anda tidak menyiapkan modal sama sekali. Hal tersebut karena sistem ini mengharuskan Anda untuk menggunakan modal sendiri terlebih dahulu karena dana yang dibayarkan oleh konsumen baru bisa dicairkan setelah produk yang mereka beli diterima.

Demikian artikel mengenai pemahaman cara menjadi dropship di Shopee (dropshipper). Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat berjualan!

Related Posts

General Info

Alamat

Jl. Pasir No.35, Patuk, Banyuraden, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55294

Whatsapp

+6285721004073

EMAIL

halo@aksoro.co.id

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *